Gudeg adalah
salah satu makanan favoritku sejak kecil. Menu khas Jogja ini cita rasanya
sangat unik. Sayur nangka yang empuk dikombinasi dengan kuah aren dan santan,
memberikan sensasi rasa gurih dan manis yang nggak ada duanya. Jika kamu
penggemar rasa pedas, bisa ditambahkan sayur krecek, yang memberikan aksen pedas. Beberapa lauk yang menjadi
pendamping gudeg adalah, telur rebus, tahu, tempe, dan daging ayam.
Aku sendiri
paling suka adalah telur rebus. Telur rebus favoritku adalah yang direbus
bersama kuah aren hingga berwarna coklat. Makin lama direbus, biasanya telur
akan makin keras dan mengecil. Citarasanya makin dahsyat, karena bumbu gurihnya
meresap hingga ke kuning telur. Rata-rata gudeg dari Jogja citarasanya berbeda
dengan gudeg-gudeg di luar Jogja. Setelah kuamati, letak perbedaannya adalah pada unsur "areh" sebagai salah satu bumbu gudeg. Areh santan yang disiramkan pada gudeg. Sebagian gudeg menggunakan bahan "kethak", atau endapan ampas santan sebagai bahan aren. Sebagian lagi menggunakan santan murni. Bahan areh manapun yang digunakan, bagiku gudeg Yogya tetap tak tertandingi oleh gudeg manapun dari luar Yogya.
******
Salah satu daerah sentra wisata kuliner di sekitar Kraton Yogyakarta adalah daerah Jalan Wijilan. Jalan wijilan berada di sekitar kompleks Kraton. Dari Jl Malioboro(A) ke jalan wijilan(B) juga tidak terlalu jauh(lihat peta). Di sebelah kiri dan kanan jalan ini, tersedia banyak warung gudeg. Hampir semua warung gudeg di sana telah kukunjungi. Dan soal urusan rasa, walaupun warungnya sama-sama menjual gudeg, masing-masing dari mereka memiliki keunikannya tersendiri.
XERVAN
View Larger Map
XERVAN
View Larger Map
No comments:
Post a Comment